Berpikir adalah
“berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52)“ itu menurut pakar ilmuwan. Karena aku bukan ilmuwan, menurut aku “berpikir
adalah hal yang dilakukan manusia dalam bentuk pilihan sebelum mencari solusi yang terbaik dengan menggunakan
otaknya”. Solusi di sini maknanya yaitu sebuah jawaban yang digunakan untuk
bertindak di mana dengan melakukan hal tersebut memberikan manfaat yang besar
dan resikonya kecil. Misalnya: kasus I. seorang siswa sedang ujian, sebelum dia
menjawab soal dia harus berpikir rumus mana yang tepat untuk soal ini. Dalam
kasus ini yang jadi kunci adalah kalimat “rumus mana yang tepat” nah berarti
siswa tersebut harus berhadapan dengan yang namanya pilihan, yaa...apakah rumus
yang ini atau itu, yang pasti ia harus menentukan pilihan yang tepat supaya
jawabannya benar.
Kasus II, seorang
ibu sebelum tidur ia menghadapi beberapa pilihan yaitu apakah ia akan bangun
lebih pagi supaya bisa menyediakan sarapan untuk suami dan anak ataukah ia akan
bangun agak siang supaya dia bisa istirahat full. Nah,, itulah salah satu
proses berpikir.
Bagi saya
berpikir itu ada macam-macam alias tidak hanya satu. Hadoooh,, apalagi seh, gua
kagak ngerti tentang berpikir??
Eitzz,, tunggu
kawan jangan esmosi gitu donk... woles yoo!!
Ada 3 macam
berpikir yang tersimpan dalam memory aku, yaitu
1.
Berpikir secara matematis, yaitu berpikir untuk
menentukan sebuah jawaban dalam bentuk angka. Misalnya, seorang siswa yang
sedang ujian matematika. Atau seorang konsumen yang sedang berbelanja, berapa
duit yang harus dia bayar untuk mendapatkan belanjaannya.
2.
Berpikir secara logika, yaitu berpikir untuk
menentukan sebuah jawaban berdasarkan kesesuaian. Misalnya, mengapa saya makan?
Jawabannya, yaa supaya saya bisa hidup, kalo saya hidup saya bisa ibadah,
belajar, bersenag-senang, dsb.
3.
Berpikir secara realistis, yaitu berpikir untuk
menentukan sebuah jawaban berdasarkan
kenyataan. Misalnya, kenapa manusia tidak bisa terbang? Jawabannya karena
manusia tidak punya sayap. Kenyataan kan bahwa manusia tidak punya sayap,
tentunya manusia tidak akan bisa terbang.
Nah dari beberapa macam berpikir
tersebut, seseorang bisa menggunakan semuanya dalam satu masalah. Misalnya, dua
orang manusia (laki-laki dan perempuan) yang jarang bertemu dan saat ini
keduanya saling merindukan, keduanya ingin saling bertemu tetapi keduanya tidak
memiliki waktu yang senggang (cuman hari dan malam ini saja). Sebelum mereka
ketemuan, mereka berpikir dulu. Kalo mereka ketemuan pasti cuman beberapa menit
saja karena keterbatasan waktu, kalo mereka menginap di sebuah tempat dengan
menghabiskan malamnya berdua pasti akan ada syaitan yang mengganggu mereka. Nah
mereka akan berpikir dengan menggunakan semua cara berpikir di atas. Secara
logika, (-) dua orang, laki-laki dan perempuan berdua dalam sebuah ruangan dan
malam hari pasti akan terjadi sesuatu yang tidak pernah diduga sebelumnya. (+)
mereka akan memanfaatkan waktunya untuk kangen-kangenan karena sudah lama tak
jumpa, mereka bisa sharing, nonton, nyanyi, atau apa saja yang mereka sukai
sehingga untuk menghadapi kehidupan selanjutnya keduanya akan nyaman tidak
diselimuti dengan kerinduan melulu. Secara realistis, (-) setiap manusia
memiliki nafsu yang tidak mudah untuk dikendalikan jika ada kesempatan, (+)
hanya saat ini mereka bisa bertemu. Secara matematis, (-) apabila melakukan
kesalahan, ia akan dipandang salah selamanya karena angka berapapun jika
dikalikan dengan 0 jawabannya pasti 0, diasumsikan bahwa 0 itu kesalahan, (+)
kerinduan ditambah ketemuan hasilnya akan stabil, diasumsikan kerinduan adalah
(-1) dan ketemuan adalah (1) maka (-1) + 1 = 0 dan 0 itulah stabil. Setelah
mereka berpikir ia akan menemukan sebuah jawaban yang tepat yaitu jawaban yang
memberi banyak manfaat dan resikonya kecil. Kalo kasus ini terjadi sama aku
sih, jawabannya “menikmati kerinduan yang ada dan dijadikan motivasi untuk
terus berkarya hingga aku bisa bertemu dengan dia di waktu yang senggang dan
tidak berbahaya” haha
Kawan, mengertikah tentang berpikir itu??
Nih aku simpulkan dari ketiga macam berpikir di atas yaitu BERPIKIRLAH SEBELUM
BERTINDAK.
Sudah dulu yaa kawan, aku mau ngerjain
tugas lagi neh. Semoga kita jadi manusia yang senantiasa berpikir untuk
mendapatkan solusi tepat yang diridhoi Allah SWT. Aamiin,,, Biss bald!
Terinspirasi dari Kak Galih ketika membatalkan sebuah
rencana.
My heaven, 10 Februari
2013