Minggu, 10 Februari 2013 2 komentar


      Berpikir itu tidak hanya untuk siswa, mahasiswa, atau ilmuwan. Tetapi semua makhluk yang memiliki otak,. WAJIB berpikir. Memang, terkadang paradigma berpikir itu sesuatu yang berat yang harus diselesaikan dengan analisis dan membutuhkan pemahaman yang mendalam dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan. Benarkah???
I think, it’s WRONG.
Lah, kenapa salah??
Gini dech,, berpikir secara awam, buat sebuah pertanyaan tentang keberadaan manusia.
Kenapa Allah menciptakan OTAK ke semua manusia???
Kenapa tidak hanya ke manusia yang berpendidikan saja???
Ngerti gak maksudnya kawan?
Jadi,, ganti yaa paradigma tentang berpikirnya. Okee...? Jawab oke, kalo kawan manusia. :D
Karena setiap manusia punya otak, pasti setiap manusia wajib berpikir donk? Baik itu berpikir tentang diri sendiri (dari mana kawan berasal?), tentang alam (kenapa kawan hidup di sini?), tentang orang lain (mengapa dia membenci kawan?), atau apapun yang terlintas dalam pikiran kawan. Tapi jangan berpikir yang aneh-aneh yaa. J
Nih paradigma saya tentang berpikir. Mau tau kah kawan????
Silahkan klik NEXT. Kalo nggak yaa,, berarti kawan bukan manusia donk. Hahahaha

1 komentar

Berpikir cara X-Ray


Berpikir adalah “berkembangnya ide dan konsep  di dalam diri seseorang (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52)“ itu menurut pakar ilmuwan. Karena aku bukan ilmuwan, menurut aku “berpikir adalah hal yang dilakukan manusia dalam bentuk pilihan sebelum mencari solusi yang terbaik dengan menggunakan otaknya”. Solusi di sini maknanya yaitu sebuah jawaban yang digunakan untuk bertindak di mana dengan melakukan hal tersebut memberikan manfaat yang besar dan resikonya kecil. Misalnya: kasus I. seorang siswa sedang ujian, sebelum dia menjawab soal dia harus berpikir rumus mana yang tepat untuk soal ini. Dalam kasus ini yang jadi kunci adalah kalimat “rumus mana yang tepat” nah berarti siswa tersebut harus berhadapan dengan yang namanya pilihan, yaa...apakah rumus yang ini atau itu, yang pasti ia harus menentukan pilihan yang tepat supaya jawabannya benar.
Kasus II, seorang ibu sebelum tidur ia menghadapi beberapa pilihan yaitu apakah ia akan bangun lebih pagi supaya bisa menyediakan sarapan untuk suami dan anak ataukah ia akan bangun agak siang supaya dia bisa istirahat full. Nah,, itulah salah satu proses berpikir.
Bagi saya berpikir itu ada macam-macam alias tidak hanya satu. Hadoooh,, apalagi seh, gua kagak ngerti tentang berpikir??
Eitzz,, tunggu kawan jangan esmosi gitu donk... woles yoo!!
Ada 3 macam berpikir yang tersimpan dalam memory aku, yaitu
1.       Berpikir secara matematis, yaitu berpikir untuk menentukan sebuah jawaban dalam bentuk angka. Misalnya, seorang siswa yang sedang ujian matematika. Atau seorang konsumen yang sedang berbelanja, berapa duit yang harus dia bayar untuk mendapatkan belanjaannya.
2.       Berpikir secara logika, yaitu berpikir untuk menentukan sebuah jawaban berdasarkan kesesuaian. Misalnya, mengapa saya makan? Jawabannya, yaa supaya saya bisa hidup, kalo saya hidup saya bisa ibadah, belajar, bersenag-senang, dsb.
3.       Berpikir secara realistis, yaitu berpikir untuk menentukan  sebuah jawaban berdasarkan kenyataan. Misalnya, kenapa manusia tidak bisa terbang? Jawabannya karena manusia tidak punya sayap. Kenyataan kan bahwa manusia tidak punya sayap, tentunya manusia tidak akan bisa terbang.
Nah dari beberapa macam berpikir tersebut, seseorang bisa menggunakan semuanya dalam satu masalah. Misalnya, dua orang manusia (laki-laki dan perempuan) yang jarang bertemu dan saat ini keduanya saling merindukan, keduanya ingin saling bertemu tetapi keduanya tidak memiliki waktu yang senggang (cuman hari dan malam ini saja). Sebelum mereka ketemuan, mereka berpikir dulu. Kalo mereka ketemuan pasti cuman beberapa menit saja karena keterbatasan waktu, kalo mereka menginap di sebuah tempat dengan menghabiskan malamnya berdua pasti akan ada syaitan yang mengganggu mereka. Nah mereka akan berpikir dengan menggunakan semua cara berpikir di atas. Secara logika, (-) dua orang, laki-laki dan perempuan berdua dalam sebuah ruangan dan malam hari pasti akan terjadi sesuatu yang tidak pernah diduga sebelumnya. (+) mereka akan memanfaatkan waktunya untuk kangen-kangenan karena sudah lama tak jumpa, mereka bisa sharing, nonton, nyanyi, atau apa saja yang mereka sukai sehingga untuk menghadapi kehidupan selanjutnya keduanya akan nyaman tidak diselimuti dengan kerinduan melulu. Secara realistis, (-) setiap manusia memiliki nafsu yang tidak mudah untuk dikendalikan jika ada kesempatan, (+) hanya saat ini mereka bisa bertemu. Secara matematis, (-) apabila melakukan kesalahan, ia akan dipandang salah selamanya karena angka berapapun jika dikalikan dengan 0 jawabannya pasti 0, diasumsikan bahwa 0 itu kesalahan, (+) kerinduan ditambah ketemuan hasilnya akan stabil, diasumsikan kerinduan adalah (-1) dan ketemuan adalah (1) maka (-1) + 1 = 0 dan 0 itulah stabil. Setelah mereka berpikir ia akan menemukan sebuah jawaban yang tepat yaitu jawaban yang memberi banyak manfaat dan resikonya kecil. Kalo kasus ini terjadi sama aku sih, jawabannya “menikmati kerinduan yang ada dan dijadikan motivasi untuk terus berkarya hingga aku bisa bertemu dengan dia di waktu yang senggang dan tidak berbahaya” haha
Kawan, mengertikah tentang berpikir itu?? Nih aku simpulkan dari ketiga macam berpikir di atas yaitu BERPIKIRLAH SEBELUM BERTINDAK.
Sudah dulu yaa kawan, aku mau ngerjain tugas lagi neh. Semoga kita jadi manusia yang senantiasa berpikir untuk mendapatkan solusi tepat yang diridhoi Allah SWT. Aamiin,,, Biss bald!


Terinspirasi dari Kak Galih ketika membatalkan sebuah rencana.

My heaven, 10 Februari 2013
Cute Bunny Holding Heart

Cari Blog Ini

 
;